Jakarta–
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah, menjawab capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menyebut 3 jenderal mencla-mencle terkait arah dukungan di Pilpres 2024. Fahri Hamzah mengungkit Ganjar sebagai petugas partai.
“Ganjar itu adalah petugas partai. jadi dia kesulitan menggunakan seluruh akal budinya secara merdeka,” kata Fahri Hamzah saat dihubungi, Rabu (7/2/2024).
Fahri Hamzah lantas mempertanyakan kepada Ganjar terkait dukungan di 2009 untuk Prabowo Subianto. Menurutnya, pada 2009 lalu, Ganjar merupakan timses Prabowo Subianto.
“Kan bisa tanya pak Ganjar, kenapa beliau dulu mendukung Pak Prabowo dalam tim sukses saat jadi wakil Ibu Mega tahun 2009,” ucapnya.
Fahri juga mengungkit Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mendukung agar Prabowo rekonsiliasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, menurutnya, Megawati juga sempat hadir saat Prabowo membangun patung Sukarno di Kemenhan.
“Ibu Mega mendukung Pak Prabowo dan Pak Jokowi rekonsiliasi dan menjadi Menteri Pertahanan, serta hadir di Kementerian Pertahanan untuk kegiatan yang dibuat oleh Pak Prabowo termasuk ketika Pak Prabowo membangunkan Bung Karno patung berkuda di depan halaman Kemenhan,” jelasnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo berbicara terkait adanya sikap mencla-mencle dari seorang jenderal. Ganjar mengatakan sikap mencla-mencle itu tidak dapat dijadikan panutan.
Hal itu disampaikan Ganjar dalam sambutannya saat menghadiri deklarasi dukungan PP Polri, di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Rabu (7/2/2024). Mulanya, Ganjar menyampaikan pesan orang tuanya untuk tetap bertahan pada satu pilihan.
“Orang tua saya mengajarkan, ‘kamu biasakan diri disiplin sebagai anak militer, anak polisi’. Biasakan satu pikiran perkataan dan perbuatan. Jangan jadi orang yang mencla mencle. Itu almarhum orang tua saya mengajarkan,” kata Ganjar.
Ganjar menyoroti pada Pemilu 2019, ada tokoh jenderal yang mengatakan untuk tidak memilih calon tertentu karena latar belakangnya. Sedangkan, kata Ganjar, saat ini jenderal tersebut berada di kubu calon tersebut.
“Dua pemilu lalu, jenderal bintang 4 mengatakan ‘dia saya yang mecat’, begitu katanya. Satu dalam diskusi kecil disampaikan, ‘bagaimana orang memilih itu, catatan sejarahnya begini psikologinya begini dan dipecat’. Itu mereka menyampaikan,” jelasnya.
“Bahkan satu lagi mengatakan, ‘hei pensiunan TNI, anda bodoh kalau milih orang yang kita pecat’. Dan tiga-tiganya orang yang ngomong itu sekarang berada pada kubu di sana,” sambung dia.
Ditanya terpisah, Ganjar mengungkapkan jenderal-jenderal yang dimaksudnya. Diantaranya, Jenderal (purn) Wiranto, Jenderal (purn) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Jenderal (purn) Agum Gumelar.
“Ada Pak Wiranto, ada Pak Agum, terakhir Pak Luhut kalau tidak salah menyampaikan dukungannya dan beliau-beliau ada rekamannya menyampaikan itu,” ungkapnya.
(maa/imk)
Ulasan Debat Pilpres 2024
Temukan analisa debat capres-cawapres pilihanmu hanya di detikpemilu!